Bangunan umum
Komposisi ruang, zonasi fungsional, penataan keramaian dan evakuasi bangunan umum, serta ukuran, bentuk dan lingkungan fisik (kuantitas, bentuk dan kualitas) ruang. Diantaranya, fokus yang menonjol adalah sifat penggunaan ruang arsitektural dan aktivitas perampingan.
Meskipun sifat dan jenis penggunaan berbagai bangunan umum berbeda, namun dapat dibagi menjadi tiga bagian: bagian penggunaan utama, bagian penggunaan sekunder (atau bagian tambahan) dan bagian sambungan lalu lintas. Dalam desain, pertama-tama kita harus memahami hubungan ketiga bagian ini untuk pengaturan dan kombinasi, dan menyelesaikan berbagai kontradiksi satu per satu untuk mendapatkan rasionalitas dan kesempurnaan hubungan fungsional. Dalam hubungan konstituen dari ketiga bagian ini, alokasi ruang sambungan lalu lintas seringkali memainkan peran kunci.
Bagian sambungan lalu lintas secara umum dapat dibagi menjadi tiga bentuk spasial dasar: lalu lintas horizontal, lalu lintas vertikal, dan lalu lintas hub.
Poin Utama Tata Letak Lalu Lintas Horizontal:
Ini harus mudah, mencegah tikungan dan belokan, terkait erat dengan setiap bagian ruang, dan lebih baik pencahayaan dan pencahayaan. Misalnya jalan setapak.
Poin Utama dari Tata Letak Lalu Lintas Vertikal:
Lokasi dan kuantitas tergantung pada kebutuhan fungsional dan persyaratan pemadaman kebakaran. Itu harus dekat dengan pusat transportasi, diatur secara merata dengan titik-titik primer dan sekunder, dan sesuai untuk jumlah pengguna.
Poin Utama Tata Letak Pusat Transportasi:
Ini harus nyaman digunakan, sesuai dalam ruang, masuk akal dalam struktur, sesuai dalam dekorasi, ekonomis dan efektif. Kedua fungsi penggunaan dan penciptaan konsepsi artistik spasial harus diperhitungkan.
Dalam desain bangunan umum, mempertimbangkan distribusi orang, perubahan arah, transisi ruang dan koneksi dengan gang, tangga dan ruang lainnya, perlu diatur balai dan bentuk ruang lain untuk berperan sebagai hub transportasi dan transisi ruang.
Desain pintu masuk dan keluar dari aula masuk terutama didasarkan pada dua persyaratan: satu persyaratan untuk digunakan, dan yang lainnya adalah persyaratan untuk pemrosesan ruang.
Zonasi Fungsional Bangunan Umum:
Konsep zonasi fungsional adalah untuk mengklasifikasikan ruang sesuai dengan kebutuhan fungsional yang berbeda, dan menggabungkan serta membaginya sesuai dengan kedekatan koneksi mereka;
Prinsip-prinsip zonasi fungsional adalah: zonasi yang jelas, kontak yang nyaman, dan pengaturan yang wajar sesuai dengan hubungan antara induk, sekunder, internal, eksternal, bising dan sunyi, sehingga masing-masing memiliki tempatnya sendiri; Pada saat yang sama, sesuai dengan kebutuhan penggunaan yang sebenarnya, lokasi harus diatur sesuai dengan urutan kegiatan arus manusia. Perpaduan dan pembagian ruang harus menjadikan ruang induk sebagai inti, dan penataan ruang sekunder harus kondusif bagi pelaksanaan fungsi ruang induk. Ruang untuk kontak eksternal harus dekat dengan pusat transportasi, dan ruang untuk penggunaan internal harus relatif tersembunyi. Sambungan dan isolasi ruang harus ditangani dengan benar berdasarkan analisis mendalam.
Evakuasi orang di gedung umum:
Evakuasi orang dapat dibagi menjadi situasi normal dan darurat. Evakuasi normal dapat dibagi menjadi kontinu (misalnya toko), terpusat (misalnya teater) dan gabungan (misalnya ruang pameran). Evakuasi darurat terpusat.
Evakuasi orang di gedung umum akan lancar. Penetapan zona penyangga di hub harus dipertimbangkan, dan dapat disebarkan dengan benar bila perlu untuk mencegah kemacetan yang berlebihan. Untuk kegiatan berkelanjutan, sebaiknya menyiapkan pintu keluar dan populasi secara terpisah. Menurut kode pencegahan kebakaran, waktu evakuasi harus dipertimbangkan sepenuhnya dan kapasitas lalu lintas harus dihitung.
Penetapan jumlah, bentuk dan kualitas suatu ruang:
Ukuran, kapasitas, bentuk, penerangan, ventilasi, sinar matahari, suhu, kelembaban dan kondisi lain dari satu ruang merupakan faktor dasar kesesuaian, dan juga merupakan aspek penting dari masalah fungsi bangunan, yang harus dipertimbangkan secara komprehensif dalam desain.
Bangunan umum termasuk gedung perkantoran, kantor departemen pemerintah, dll. Bangunan komersial (seperti pusat perbelanjaan dan bangunan keuangan), bangunan wisata (seperti hotel dan tempat hiburan), bangunan sains, pendidikan, budaya dan kesehatan (termasuk budaya, pendidikan, penelitian ilmiah, perawatan medis, kesehatan, gedung olahraga, dll.), gedung komunikasi (seperti pos dan telekomunikasi, komunikasi, pusat data dan ruang penyiaran), gedung transportasi (seperti bandara, stasiun kereta api kecepatan tinggi, stasiun kereta api, kereta bawah tanah dan stasiun bus) dan lain-lain